TOURING KE GUCI TEGAL PART #2

HARI 2 Tgl 26 Januari 2019

Pagi-pagi kami sudah bangun, ± Pukul 05:30 bersiap-siap menuju pemandian air panas untuk berendam. Hanya mas ari yang tidak ikut, karena masih ingin meneruskan mimpinya semalam.

Berhubung lokasinya hanya sekitar ± 300 meter dari Villa tempat kita menginap, kita jalan kaki saja.

Sepanjang jalan menuju ke pemandian banyak pedagang oleh-oleh baik itu sayur-sayuran maupun makanan kering khas Tegal dll.

Disini bisa naik kuda juga, oh ya Pemandian air panasnya terdiri dari beberapa spot. Ada yang beneran panas sampai asapnya ngebul, ada yang cuma hangat aja (mungkin udah terlalu jauh dari sumbernya)

Suasananya sangat ramai di pintu gerbang menuju Pancuran 13, apa mungkin karena hari libur ataukah memang setiap harinya seperti itu.

Mbak yati YD2YNV kemudian segera antri membeli tiket masuk. Dan kamipun segera menuju ke Lokasi Pancuran 13.

Harga Tiket masuk kalau tidak salah Rp. 7000 per orang untuk Domestik dan Ro. 100.000 Untuk Wisatawan Asing.

Begitu masuk kedalam Lokasi, nampak di sebelah kiri terdapat Kolam dengan beberapa pancuran didindingnya, dan disebelah kanan terlihat sungai penuh bebatuan besar terdapat pancuran juga di dinding sungainya, dan dibagian paling ujung terdapat Air terjun, dan semuanya penuh dengan pengunjung yang sedang berendam.

Saya tidak sempat menghitung berapa jumlah pancurannya, apakah nama Pancuran 13 itu adalah jumlah dari keseluruhan pancuran yang terpasang disitu ataukah nama Lokasi dari beberapa Pancuran yang terdapat di kaki Gunung Slamet yang mungkin berjumlah 13 tempat.

Kami sempatkan berfoto-foto sebelum memutuskan untuk ikut berendam bersama pengunjung yang lain dan menjadi bagian dari “Cendol” tapi bukan cendol dawet.

Setelah cukup kita berada dilokasi Pancuran 13, akhirnya kita sepakat pindah ke Kolam Renang Air Panas yang lokasinya berada di depannya.

Sebenarnya selain pemandian air panas di kawasan ini juga ada wisata hutan (wana wisata) yang memiliki fasilitas kolam renang, outbound dan perkemahan juga. Tapi kami tidak sempat explore karena takut kecapaian.

Setelah dirasa cukup kami berenang dan berendam, Kami kembali ke Villa.

kami mulai siap2 packing untuk persiapan kembali pulang ke yogya. Rencana pulangnya akan mampir kerumah Mbak Yeyen YD2IJA istri dari Mas Agus YG2CPR Ketua Orlok Purbalingga yang tinggal di Purwokerto.

± Pukul 09:30 kami Check Out dan mulai berangkat menuju ke Purwokerto. Perjalanan pulang kali ini Komplit, mas Agus YC2WYT berboncengan dengan Istrinya, Mas Ari YC2WAR dengan mbak Wid YC2VVT, Mas Aji YB2VQQ dengan istrinya Mbak yati YD2YNV, Mas Jimo YC2WYA dengan Mbak Nila Istrinya, sementara Mas Otos YD2YAK dan saya sendirian tanpa boncengan.

Kira-kira Pukul 10:00 Kami berhenti di RM. Makan Sate Kambing Bapak Tosari di jalan raya Moga – Guci Karangsari Pulosari Kabupaten Pemalang untuk Sarapan. Kali ini masakannya rekomended.

Setelah kurang lebih satu jam kami berhenti sarapan, kemudian ± Pukul 10:50 kami kembali meneruskan perjalanan. Rencana kami mau melewati Baturaden, tapi karena suatu hal, mas ari memutuskan melewati jalur lain.

Sesampai di Bojongsari saya harus kembali mengisi BBM. Sekalian istirahat sebentar di taman belakang SPBU karena mas jimo dan mbak Nila ngantuk.

Setelah dirasa cukup kami segera melanjutkan perjalanan kerumah Mas Agus YG2CPR di Perumahan Taman Anggrek Purwokerto.

± Pukul 13:30 kami sampai dirumah Mbak Yeyen. Di Pintu masuk perumahan Mas Agus suami mbak yeyen menjemput kami.

Dirumah mbak yeyen dan mas agus kami sempat dijamu makan siang. Disana agak cukup lama kami beristirahat, Bahkan mas jimo sempat tidur.

Kira-kira Pukul 16:00 kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan pulang kembali ke yogyakarta. Kami sempatkan foto dirumah mbak yeyen sebagai kenang-kenangan.

Perjalanan kami lanjutkan direncanakan akan melewati Suwuk – kemudian ke jalan daendels dan melewati underpass Bandara YIA.

Sesampai di Pantai Logending kami berhenti sejenak untuk berfoto.

Kemudian perjalanan kami teruskan ke arah suwuk. Medan kembali menanjak melewati perbukitan dan berliku-liku.

Sampai di Jalan Lintas Selatan / Jalan Pantai Selatan Jawa (jalan baru) saking enaknya jalannya Saya mencoba Top Speed Vario yang saya pake. Alhamdulillah masih mampu 110 Km Perjam.

Masih di Jalan Lintas Selatan kami sempatkan mampir Istirahat Sholat Magrib sekaligus Makan di Sate Ambal (Maaf saya lupa nama Rumah Makannnya).

Di tempat ini juga kami berdoa bersama mengucap syukur bahwa perjalanan kami ke Guci Lancar dan semoga sampai dirumah masing-masing dengan Selamat.

Perjalanan kami teruskan melewati Jalan Daendels menuju ke Underpass Bandara YIA.

Hawa Panas kami rasakan selama berada didalam terowongan Terpanjang di Indonesia ini.

± 1.3 Km kami lalui sepanjang terowongan Bandara YIA ini.

Terlihat hiasan schenography tarian rakyat khas Yogyakarta di setiap sisi dinding terowongan.

Yach Rasanya pengen berhenti sejenak untuk berfoto. Tapi teman2 tidak ada yang mengurangi kecepatannya. Jadi Saya hanya mengambil foto sambil tetap berjalan dan dibelakang saya ada Mas Ari dan mbak wit menemani saya.

Akhirya sampailah kami harus berpisah.

Terima Kasih teman2, Kebersamaan Kemaren dan hari ini sungguh sangat menyenangkan. Semoga kita semua diberikan kesehatan sehingga bisa Touring bersama kembali.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel